BANDUNG, FOKUSJabar.id: Banjir setinggi 50 centimeter hingga 2 meter merendam sekitar 2.900 rumah serta melumpuhkan aktivitas warga di Kecamatan Dayeuhkolot sejak Jumat, (23/2/2018) dini hari tadi.
Camat Dayeuh Kolot, Iin Sodikin merinci, ketinggian air 2 meter tersebut melumpuhkan dua desa, di antaranya Bojong Kasi dan Leuwi Bandung.
Iin menambahkan, sekitar 57 kepala keluarga atau 174 jiwa harus mengungsi di enam titik pengungsian, salah satunya di rumah singgah. Selain itu, sekitar 6 sekolah, 20 tempat ibadah pun tak luput dari genangan.
“Dayeuhkolot kan daerah terendah dibanding Majalaya dan sekitarnya sehingga air mengalir terus dari jam dua (dini hari) tadi. Sampe sekarang juga masih terendam. Dan bukannya surut malah nambah karena kiriman dari hulu,” papar Iin mengutip PRFM, Jumat (23/2/2018).
Sampai berita ini diturunkan, Iin mengaku kebutuhan pengungsi masih cukup meski akses menuju lokasi pengungsian terputus .
Menurut Iin, pihak kewilayahannya telah berupaya dan menyarankan warga yang terkena dampak untuk pindah. Namun, warga menolak karena menganggap kejadian banjir merupakan hal yang biasa.
“Mereka udah gak heran lagi dan menerima apa adanya. Disuruh pindah juga gak mau karena nenek moyangnya udah disitu kayaknya. Upaya kami memberikan pengarahan. Kami tidak bisa berbuat apa-apa karena mereka sudah merasa biasa saja. Makanya ya sudah berdoa saja semoga banjirnya segera surut,” pungkasnya.
(Vetra)