BANDUNG, FOKUSJabar.id : Calon wali kota Bandung 2018-2023 yang diusung koalisi partai Golkar, Demokrat, PKB, PAN dan Perindo, Nurul Qomaril Arifin bertekad untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan, bebas korupsi, dan pro rakyat. Pro rakyat pun menjadi tujuan utama jika dirinya dipercaya menjadi Wali Kota Bandung 2018-2023.
“Pro rakyat ini menjadi nomor satu karena dari sisi anggaran Kota Bandung ini cukup besar untuk didekasikan sebesar-besarnya bagi rakyat,” ujar Nurul saat ditemui wartawan, Kamis (14/2/2018).
Pasangan dari Choirul Yaqin Hidayat (Ruli) ini menilai, saat ini Pemkot Bandung terlalu fokus pada kelompok elite sedangkan untuk masyarakat di kalangan bawah masih kurang. Salah satunya perhatian bagi para Ketua RT dan RW di Kota Bandung.
“Memang ada PIPPK tapi apakah kemudian RT dan RW dijamin, kan tidak. Kita contoh di Kabupaten Bandung Barat dimana gaji RW itu Rp1.250.000. Apakah di Kota Bandung yang konon kaya dengan PAD tertinggi nomor dua setelah Surabaya, juga perhatiannya sama. Ternyata kan tidak, honor RW di Kota Bandung itu hanya Rp300 ribu dan bagi saya itu tidak masuk akal,” tuturnya.
Untuk itu, dirinya dan pasangannya bertekad untuk mendistribusikan sebesar-besarnya anggaran yang dimiliki Kota Bandung. Pasalnya, dari apa yang dirinya lihat, masih banyak sisa anggaran, hingga efisiensi angaran di beberapa dinas yang bisa diberikan kepada rakyat.
“Kita akan hitung itu. Bagaimana sisa anggaran hingga efisiensi tersebut bisa didistribusikan bagi masyarakat sehingga bisa mengurangi kesenjangan ekonomi di Kota Bandung yang kita nilai masih tinggi di Kota Bandung,” tegasnya.
(Ageng/Vetra)