BANDUNG,FOKUSJabar.id: Di sela-sela akhir jabatannya sebelum cuti untuk mengikuti gelaran Pilgub Jabar 2018, Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil melakukan launching Bike Share Boseh dan Peluncuran Perdana Bandros. Launching sendiri dilakukan di Taman Alun-alun Bandung, Jalan Asia Afrika Kota Bandung, Selasa (13/2/2018).
Wali kota yang akrab disapa Emil menuturkan, saat ini identitas Kota Bandung adalah kota wisata dengan jumlah wisatawan yang berkunjung sebanyak 7 juta per tahun atau naik sekitar 2 juta wisatawan dari tahun 2013. Agar Kota Bandung semakin nyaman dikunjungi, Pemkot Bandung pun sudah membangun penanda kota berupa gerbang-gerbang monumen.
“Gerbang-gerbang monumen itu menjadi batas dari kota kolonial yang bersejarah. Harapan kita didalam batas kota kolonial itu, masyarakat dan wistawan yang berinteraksi bisa mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, baik mobil atau motor karena di kota kolonial itu rata-rata pedestrian sudah dibereskan,” ujar Emil, Selasa (13/2/2018).
BACA JUGA:
Gempa Garut Terjadi akibat Aktivitas Lempeng Indo-Australia
Untuk pilihan beraktivitas tanpa menggunakan mobil atau motor, pihak Pemkot Bandung menyiapkan tiga solusi. Yakni dengan berjalan kaki di trotoar yang sudah lebar dan banyak kursi, lalu menggunakan sepeda yang disiapkan melalui program Bike Share Boseh.
“Sepeda-sepeda itu bisa dipakai dengan sistem sewa menggunakan kartu. Jadi cashless,” tambahnya.
Dan solusi ketiga yakni dengan menggunakan bus Bandung Tour on Bus (Bandros) kalau jarak tempuh agak jauh tapi masih di wilayah kota lama atau heritage. Itulah yang menjadi tujuan utama dari launching Bike Share Boseh serta peluncuran perdana Bandros.
“Dengan pola seperti itu, kota ini akan lestari sebagai kota wisata tanpa terlalu banyak kemacetan,” terangnya.
Selain itu, lanjut Emil, Pemkot Bandung pun sebelumnya sudah mencanangkan pembangunan Light Rail Transport (LRT) tipe Metro Kapsul Bandung pada Senin (12/2/2018) kemarin. Moda transportasi humanis ini rencananya akan melintasi rute sepanjang 8,3 kilometer dengan rencana pembangunan selama dua tahun.
“Jadi pada suatu hari nanti kalau semua sudah berhimpun sebagai sistem, maka itulah warisan bagaimana kota ini maju, warganya bahagia dengan sistem transportasi yang modern dan nyaman,” tegasnya.
(Ageng/Vetra)