TANGERANG SELATAN, FOKUSJabar.id : Manaqib Thoriqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah (TQN) Syekh Abdul Qodir Jaelani R A yang digelar di Pesantren Peradaban Jagat ‘Arsy di Serpong Kota Tangerang Selatan, Sabtu (10/2/2018) terasa istimewa.
Selain dihadiri Guru Agung Mursyid TQN Suryalaya ke 38 Pangersa Abah Aos (Syeikh Mursyid TQN Suryalaya-Sirnarasa) hadir pula Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Bambang Soesatyo (Bamsoet), anggota DPR-RI, pejabat Pemkot Tangsel dan ribuan ikhwan. kehadiran politisi Partai Golkar ini Pada kesempatan itu Bamsoet menandatangani prasasti pembangunan Pesantren Jagat Arsy.
Saat memberikan sambutan. Bamsoet mengaku sudah mengenal TQN sejak tahun 1990-an. Saat itu, dia datang langsung ke Pondok Pesantren TQN Suryalaya di Kabupaten Tasikmalaya dan bertemu Abah Anom.
“Saya pernah datang ke Suryalaya pada tahun 1990-an bertemu langsung Syeikh Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin, R.A. (Abah Anom),” kata Bamsoet
Dia mengaku bangga bisa kembali bertemu dengan murid Abah Anom yang juga penerus Abah Anom Syeikh Mursyid TQN Suryalaya-Sirnarasa ke-38 Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul, RA, QS di Pesantren Jagat Arsy.
“Kebetulan saudara Budi juga adalah sahabat saya ketika menjadi wartawan, kita sama sama mulai dari nol bareng liputan naik sepeda motor dan naik bus bawa catatan kecil memburu berita. Kalau saya pindah haluan terjun ke politik, saudara budi sukses jadi konglomerat,” katanya.
Bamsoet mengatakan, kebangkitan Islam akan dimulai dari Indonesia karena Indoneia sebagai negara muslim terbesar di dunia. Tapi kebangkitan Islam itu belum nampak karena ummat Islam meninggalkan ajarannya. Sebaliknya ajaran Islam dilaksananan bangsa lain.
“Islam menjunjung tinggi disiplin dan kebersihan, islam juga mencintai ilmu pengetahuan, nah nilai nilai Islam itu justru ada di negara lain seperti Jepang ,” katanya. Namun Bangsoet optimis kebangkitan Islam akan terjadi dan Indonesia adalah pelopornya.
Sementara itu Pimpinan Pesantren Jagat Arsy KH Budi Rahman Hakim mengajak Ketua DPR-RI untuk memiliki guru spritual agar ada yang membimbing dalam melaksanakan tugasnya sebagai Ketua DPR-RI. Menurutnya dengan berthoriqoh ada guru yang selalu memberikan pencerahan.
“Presiden Soeharto pun adalah ikhwan dari TQN menjalani talqin bersama Abah Anom. Banyak Ikhwan Thoriqoh di Indonesia yanh terus menjadi penjaga kedaulatan NKRI, dan kejayaan agama untuk peradaban dunia,” kata Abah Jagat sapaan KH Budi Rahman Hakim.(ibenk/dar)