BANDUNG,FOKUSJabar.id: Calon Gubernur (Cagub) Jabar Ridwan Kamil (Emil) dianggap paling berprestasi dibanding kandidat lainnya berdasarkan hasil survei terbaru yang dirilis Instrat, di Bandung, Kamis (8/2). Emil pun dinilai berhasil selama memimpin di ibu kota Provinsi Jawa Barat.
Tak hanya itu, Emil yang berpasangan dengan Uu Ruzhanul Ulum inipun dinilai sebagai sosok yang paling pantas untuk memimpin Jawa Barat selanjutnya. Dalam pemaparan hasil survei yang dilakukan pada Januari 2018 ini, analis Instrat Adi Nugroho mengatakan, sebanyak 15 persen responden menilai Emil sebagai calon yang berprestasi.
BACA JUGA:
Sekda Jabar: Penyusunan RPJPD 2025 – 2045 Jadi Pertaruhan Jabar
Angka ini mengungguli pesaingnya yakni Deddy Mizwar 6,9 persen, Dedi Mulyadi 5,5 persen, Sudrajat 1,9 persen, dan Uu Ruzhanul Ulum 1,8 persen. Menurut dia, persepsi tersebut dipengaruhi kinerja Emil yang dianggap berhasil menjabat Wali Kota Bandung.
Apalagi, berbagai program dan capaian Emil selama menjabat itu tersampaikan dengan baik ke masyarakat melalui pemberitaan yang gencar di media, serta penggunaan media sosial yang turut mempercepat tersebarnya informasi tentang kinerja Emil.
Tidak hanya itu, menurut Adi, hasil surveinya itu pun menunjukkan bahwa Emil sebagai nomor dua yang paling agamis, yakni dipilih 16,1 persen responden. Dia hanya kalah oleh raihan angka persepsi agamis Deddy Mizwar yang dipilih 16,8 persen.
Adapun Uu Ruzhanul Ulum dianggap agamis oleh 8,7 persen, serta Dedi Mulyadi dan Ahmad Syaikhu masing-masing 8,1 persen. Sehingga, lanjutnya, responden pun menyebut Emil sebagai calon yang paling layak menjabat gubernur. Emil dinilai layak oleh 72,3 persen responden, disusul Deddy Mizwar 63,3 persen, Dedi Mulyadi 35,3 persen, dan Uu Ruzhanul Ulum 8,8 persen.
“Inipun terlihat dari hasil elektabilitas Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum 25,6 persen, disusul Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 24,1 persen, Sudrajat-Syaikhu 2,1 persen, dan TB Hasanudin-Anton Charliyan 1,9 persen,” kata dia.
Kendati begitu, Adi menyebut bahwa hasil pada survei ini masih bisa berubah, mengingat masih banyaknya responden yang belum menentukan pilihan. Menurut dia, ada 45 persen responden yang belum menentukan jawabannya.
“Banyaknya pemilih mengambang ini tentunya bisa mengubah keterpilihan,” jelas dia.
(**)