GARUT,FOKUSJabar.id: Aksi mogok para awak Angkutan Konvensional (Angkot) di Kabupaten Garut, membawa dampak besar bagi para pengguna angkutan umum tersebut, terutama para pelajar dan masyarakat umum. Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyikapinya dengan prihatin.
“Pemerintah melarang kendaraan berbasis online beroperasi di Garut maka, saya prihatin kalau demo angkot terus berlangsung karean akan merugikan masyarakat banyak,” katanya. Aksi demo penolakan angkutan berbasis online di Garut yang dilakukan ratusan supir Angkot berlangsung hingga petang tadi, Senin (5/2/2018).
Akhirnya para supir angkot membubarkan diri dari Alun-alun Garut,setelah pihak Pemkab melalui Wakil Bupati nya Helmi Budiman, mendatangi para pendemo.
BACA JUGA:
6 Nama Balon Bupati Garut dari PKB dan Partai Demokrat
Menurut Helmi, saat ini Pemkab masih melarang adanya angkutan berbasis online karena tidak sesuai dengan undang-undang pemerintah.
Ditegaskan Helmi, biarkan kami menyelesaikan persoalan ini ditingkat atas, untuk para supir angkot tetaplah bekerja seperti biasa.
“Biarkan kami yang menyelesaikan persoalan ini, para awak angkot bekerjalah seperti biasa,kasian masyarakat, Bekerjalah seperti biasa, karena rejeki tidak akan tertukar,” katanya.
(Deni Rinjani/DAR)