spot_img
Minggu 2 November 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 7217

Sudrajat Optimistis Dukungan Ulama dan Umaro Jadi Kekuatan Suara Asyik

0

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 3 Sudrajat optimistis dukungan dari ulama dan umara menjadi kekuatan suara bagi pasangan Ajat-Syaikhu (Asyik).

Berbekal keyakinan itu, Sudrajat memilih bersilaturahmi ke ulama dan umara di Priangan Timur. Bahkan, Cagub usungan Gerindra, PKS dan PAN itu mengunjungi Pondok Pesantren basis Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, salah satunya Ponpes Sirnarasa, Desa Ciomas, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Senin (26/2/2018). Kehadiran Sudrajat di pesantren itu pun mendapat sambutan hangat ribuan jamaah Torekat Qodariyah Naksabandiyah (TQN).

Saat ini Sudrajat mencoba menjalin basis-basis Aher dengan terus membangun silaturahmi dan komunikasi yang intensif. Dan sinyal dukungan dari para ulama dan pemimpin ponpes pendukung Aher mulai diarahkan ke Asyik.

BACA JUGA:

Hari Ini Demokrat Garut Rapat Pengarahan Struktur di 5 Kecamatan

“Ulama dan umaro harus bersatu, ulama menjadi simbol dari masyarakat. Orang alim, bijaksana, dan paham terhadap demokrasi itu yang dipegang pertama,” kata Sudrajat.

Menurut dia, kalangan ulama dan pesantren menjadi kekuatan besar dalam membangun Jabar, tentunya tidak hanya pembangunan akhlak, tetapi menjadi modal besar mewujudkan kesejahteraan masyarakat di Jabar umumnya.

“Saat ini ada sekitar 12 ribu pesantren, dan ini menjadi penjaga akhlak agar tetapi dipertahankan dan dimiliki warga Jabar,” jelas dia.

Sudrajat pun berjanji akan menyejahterakan santri lulusan pesantren dengan program penyetaraan pendidikan pesantren dengan pendidikan formal, salah satunya program keahlian dalam bidang teknik hingga membangun politeknik berbasis pesantren.

“Kita akan bantu pesantren bukan hanya di bidang spiriitual, tetapi juga membangun kesolehan sosial. Santri-santri akan dikenalkan ilmu teknik, sehingga mereka juga memahami ilmu dan mahir dengan keduaniaan,” kata dia.

Sementara itu, Ketua DPW PPPN Jabar kubu Djan Faridz, Tatang Farhanul Yakin menyakinka bahwa kolaborasi antara ulama dan umaro akan melahirkan kekuatan sangat besar. Untuk itu, kata dia, setiap kebijakan pemerintah harus mengacu pada aspirasi yang disampaikan ulama.

“Ulama ini harus diprioritaskan karena merupakan simbol kearifan masyarakat,” tuturnya

Sudrajat tak Terima Warga Jawa Barat Dibilang Intoleran

0
Sudrajat: Banyak yang Bilang Jawa Barat Intoleran.(FOKUSJabar/Ibenk)

CIAMIS, FOKUSJabar.id : Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 3, H. Sudrajat mengaku kesal dengan tudingan bahwa orang Jawa Barat inteloran. Cap yang diberikan warga DKI untuk orang Jawa Barat sebagai inteloren salah besar.

“Banyak yang bilang kalau Jawa Barat itu intoleran. Padahal, masyarakat Jawa Barat itu ramah, kalau bahasa Sundanya andalemi, atau mengutamakan kesantunan,” kata Sudrajat di acara Manakib di Pondok Pesantren Sirnarasa, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Senin (22/2/2018).

Dia mengatakan, maju di Pilkada Serentak 2018 Jawa Barat karena ingin menjadikan masyarakat yang memuliakan agama. Sebagai daerah yang masyarakatnya agamis harus saling tenggang rasa meski berbeda keyakinan.

“Masyarakat Jawa barat harus memuliakan agama. Yang beragama Islam memuliakan Islam, yang beragama Kristen memuliakan agamanya, Kristen, begitu juga yang Budha, Hindu, dan Konghuchu, kita ini masyarakat yang Berketuhanan Maha Esa,” ucapnya.

Sudrajat juga mengungkapkan salah satu visinya jika menjadi Gubernur Jawa Barat yakni, menjadikan masyarakat Jawa Barat yang bertakwa.

“Jika masyarakat bertakwa akan mudah melaksanakan ibadahnya, menyantuni anak yatim, sayang ke sesama, pembangunan di Jawa Barat akan lancar,” ujarnya.

(Ibenk/DAR)

Dalam Sepekan Dinsos Ciamis Terima Empat Orgil dari Polisi

0
Dalam Satu Pekan Dinsos Ciamis Terima Empat Orgil Dari Polisi, (FOKUSJabar/Husen Maharaja)

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Dinas Sosial Kabupaten Ciamis selama satu minggu terakhir ini telah menerima empat orang yang diduga mengalami gangguan jiwa alias gila. Orang gila tersebut diserahkan polisi sejak maraknya isu orang gila neror ulama.

  “Ada 4 orang gila limpahan dari polisi, hamor  setiap hari polisi menyerahkan orgil kepaa kami ,” kata Azis Hilmi Kasi Rehabilitas Dinas Sosial Kabupaten Ciamis. Senin (26/2/2018).

Azi mengatakan, orang gila yang diserahkan polisi kemudian direhabilitasi dan dikelompokan. “Dari empat orang yang diserahkan polisi hanya ada satu yang tidak bisa diajak komunikasi,” ucapnya.

BACA JUGA:

3 Kios Pangkas Rambut di Cimanuk Garut Dilalap Api

Azis melanjutkan, sedangkan tiga orang lagi masih bisa diajak komunikasi dan nyambung bila diajak bicara.

“Dua orang bisa diajak komunikasi dan satu lagi bisa dinyatkan sehat karena bisa baca tulis bahkan maksud dan tujuan kepergian dari rumahnya,” ungkapnya.

(Husen Maharaja/DAR)

Kampanye di Desa Pamokolan, H. Iing Bahas Bahaya Internet bagi Anak

0
Kampanye di Desa Pamokolan, H. Iing Cerita Tentang Bahaya Internet. (FOKUSJabar/Ibenk)

CIAMIS,FOKUSJabar.id : Calon Bupati Ciamis H. Iing Syam Arifien melakukan kampanye di Dusun Pasajen RT 11 RW 04 Desa Pamokolan, Kecamatan Cihaurbeuti, Senin (22/2/2018).

Kampanye yang dikonsep dengan pengajian itu, H. Iing memberikan pembahasan tentang bahaya internet bagi anak dihadapan ratusan warga setempat.

“Teknologi akan berakibat buruk bagi anak, jika anak diberi kebebasan untuk mengaksesnya. Salah satunya adalah gudget, atau handphone (HP), di HP kita bisa mengakses internet sepuasnya,” kata H. Iing.

BACA JUGA:

3 Kios Pangkas Rambut di Cimanuk Garut Dilalap Api

H. Iing menegaskan, orang tua harus mengaping anak jika mereka sudah diberi HP. Sebab, katanya, sekarang hidup di dunia informasi yang tidak ada batasnya. Banyak informasi yang baik di internet tidak sedikit juga informasi yang buruk bagi anak.

“Sekarang sudah kacau. Orangtua banyak memberi kebebasan kepada anak yang masih duduk di SMP bahkan SD untuk memegang HP. Kita harus pintar-pintar menggunakannya,” ujar H. Iing.

“Hasil survey, anak kelas 3 SMP dan kelas 1 SMA sudah seperti suami istri. Dari teknologi yang tidak bisa kita pergunakan dengan baik akan berakibat fatal. Ada Whattsapp, ada Instagram, Facebook dan media sosial lainnya. Ini yang membuat mereka itu terjebak,” ucapnya.

(Ibenk/Vetra)

Setahun Beroperasi, ATCS Dinilai Efektif Tingkatkan Kedisiplinan Berkendara

0
Area Traffic Control System (ist)

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Setahun sudah Area Traffic Control System (ATCS) Kota Bandung telah menggunakan pengeras suara untuk memberikan imbauan dan teguran langsung kepada pengguna jalan raya.

Menurut Kepala Seksi Manajemen Transortasi Dinas Perhubungan Kota Bandung, Sultoni mengungkapkan, cara tersebut terbilang efektif untuk meningkatkan kedisiplinan berkendara.

Ia menilai, pengendara lalu lintas kini lebih tertib berkendara sebab merasa diawasi oleh 213 CCTV yang tersebar di 74 persimpangan se-Kota Bandung. Dari jumlah tersebut, 33 persimpangan telah diberi pengeras suara untuk memberikan imbauan dan teguran bagi pengguna lalu lintas.

BACA JUGA:

3 Kios Pangkas Rambut di Cimanuk Garut Dilalap Api

“Kita sudah 60 persen persimpangan di seluruh Kota Bandung terpasang CCTV. Dan itu sudah terkoneksi dengan kepolisian dan Bandung Command Center,” ungkap Sultoni.

Semula, lanjutnya, masyarakat memang agak bingung dengan adanya pengeras suara yang memberikan teguran kepada pelanggar. Namun setelah dilakukan sosialisasi dan edukasi, masyarakat bisa lebih menerima dan lebih tertib.

“Tanggapan masyarakat beragam (terhadap teguran pengeras suara). Ada yang bingung, ada yang acuh tak acuh, ada juga yang menurut dan taat pada imbauan,” lanjutnya.

Ia juga mengakui bahwa kebijakan tersebut sempat dikeluhkan masyarakat. Alasannya karena berisik dan mengganggu. Keluhan tersebut masuk melalui sistem Layanan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR) Kota Bandung.

“Keluhan tersebut langsung kami respon. Titik persimpangan yang dinilai mengganggu kita evaluasi. Kalau alasannya terlalu berisik, kami turunkan volumenya. Tapi kebijakan ini harus tetap dilakukan demi ketertiban lalu lintas,” ucap Sultoni.

Ia juga mengevaluasi strategi edukasi dan peneguran melalui speaker ATCS, di antaranya dengan mengatur waktu pengawasan agar imbauan melalui speaker tidak mengganggu waktu-waktu aktivitas yang penting, seperti waktu ibadah.

“Jadi pas waktu ibadah kita non-aktif dulu. Selain itu kita juga evaluasi dari segi peneguran, kita lakukan dengan bahasa yang sopan agar tidak ada yang merasa tersinggung. Lalu bukan cuma teguran lewat suara, tapi kalau pukul 06.30 WIB, ada live Instagram. Untuk edukasi aja, yang asyik-asyik aja, kita menegurnya juga kan dengan sopan,” katanya dilansir laman resmi Pemkot Bandung, Senin (26/2/2018).

Melalui kebijakan ini, Sultoni berharap, pelanggaran lalu lintas bisa jauh lebih berkurang dan pengendara bisa lebih tertib.

“Lebih jauh kami berharap justru agar pengguna kendaraan pribadi bisa beralih ke angkutan umum,” pungkasnya.

(Vetra)

Jumlah PMKS di Kota Bandung Diklaim Menurun

0
Ilustrasi (web)

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan (Dinsosnangkis) merilis data terbaru jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Hasilnya jumlah PMKS di Kota Bandung mengalami penurunan.

“Melihat trend memang di satu sisi (jalan raya- red). Tapi kalau melihat data yang masuk ke kami, yang dilakukan aparat kewilayahan ada penurunan baik termasuk dari kuantitas,” ujar Kabid Pengendalian Data dan Evaluasi Dinsosnangkis Kota Bandung dr. Susatyo Triwilopo melansir PRFM, Senin (26/2/2018).

Berdasarkan data Dinsos 2017, jumlah PMKS di Kota Bandung sebanyak 80.338. Jumlah ini menurun dibandingkan data 2015 yang mencapai 133.806. Kategori PMKS yang didata meliputi Anak Terlantar, Anak Jalanan, Penyandang Cacat, Pengemis, gelandangan, Keluarga Fakir Miskin dan lainnya.

BACA JUGA:

3 Kios Pangkas Rambut di Cimanuk Garut Dilalap Api

Di antara kategori tersebut, kemiskinan mendominasi PMKS. Tahun 2015 jumlah keluarga miskin di Kota Bandung sebanyak 84.287 kepala keluarga (KK). Sedangkan pada 2017, jumlah fakir miskin menurun menjadi 61.467 (KK).

Menurut Susatyo, penurunan jumlah PMKS tahun 2017 belum bisa dikatakan valid jika dibandingkan dengan fenomena di lapangan. Ia mengatakan, kinerja dan kredibilitas para petugas Dinsos yang mengumpulkan data terkadang kurang meyakinkan.

“Kami sudah buat aplikasi aksen, namanya Kesejahteaan sosial excelent nanti digunakan verifikasi data PMKS, sehingga data itu berbasis nama, alamat, foto, koordinat dan masalah PMKS. Jadi kita bisa memilah masalah PMKS ini,” pungkasnya.

(Vetra)

100 Siswi Hilang Akibat Serangan Kelompok Ekstrimis di Nigeria

0
100 Siswi Hilang Akibat Serangan Kelompok Ekstrimis di Nigeria (IST)

NIGERIA, FOKUSJabar.id: Lebih dari 100 siswi di Kota Dapchi negara bagian Nigeria Yobe diberitakan menghilang selama seminggu setelah adanya aksi penyergapan di sekolah oleh kelompok militan Boko Haram.

Diberitakan Metro.co.uk, Senin (26/2/2018), orang tua mereka khawatir anak-anak gadisnya untuk menikah paksa dengan penculiknya seperti yang pernah terjadi pada 2014 silam. Sekitar 276 anak perempuan dari sebuah sekolah asrama di Chibok belum kembali.

Sementara itu Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari menyebut penculikan ini sebagai “bencana nasional. Ia juga mengatakan akan mengerahkan lebih banyak pesawa dan petugas untuk mengintai keberadaan mereka.

Seorang perwakilan keluarga, Bashir Manzo mengatakan pihak keluarga tidak mendapat keterangan dari manajemen sekolah atau pemerintahan. Namun data diperoleh hanya dari orang tua yang merasa kehilangan anaknya.

“Sejauh yang kami tahu, gubernur masih diberi informasi palsu tentang gadis-gadis malang ini. Anak-anak ini sekarang sudah kembali bersama keluarga. Semua yang melarikan diri ke semak-semak telah dibawa kembali ke sekolah pada hari Selasa,” tutupnya.

(Vetra)