spot_img
Rabu 12 November 2025
spot_img
Beranda blog Halaman 7153

Pengamat: Survei Tinggi Belum Tentu Baik

0

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Berbagai lembaga survei telah mengeluarkan hasil surveinya untuk empat kandidat Cagub-Cawagub Jawa Barat 2018.

Hampir semua survei menempatkan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul sebagai pemenang dan Tubagus Hasanuddin (Kang Hasan) dan Anton Charliyan (Kang Anton) sebagai paslon yang memiliki polling terendah dari ketiga paslon lainnya.

Meski begitu, Pakar Komunikasi Politik Emrus Sihombing mengatakan bahwa hasil survei itu tidak bisa dijadikan jaminan kemenangan oleh para pasangan calon.

BACA JUGA:

Perekonomian Jabar Meningkat di Triwulan Pertama 2024

Menurut dia, hasil survei yang diberikan kepada masyarakat hanya bersifat sesaat dan tidak dilakukan secara mendalam. Sehingga tidak bisa menjadi penentu kemenangan.

“Tidak ada jaminan menang dari hasil survei. Itu potret sesaat saja dan tidak bisa dijadikan pegangan mutlak menentukan pemenang,” kata Emrus, Minggu (25/3/2018).

Dosen Pascasarjana Universitas Pelita Harapan (UPH) itu menilai, seharusnya para surveyor tidak hanya memberi tahu hasil surveinya, tetapi juga memaparkan metodologi yang digunakan.

Metodologi tersebut, lanjut Emrus, menentukan kualitas dan keabsahan hasil survei itu.

“Kita pun harus tahu pembiayanya siapa, apakah dari kelompok yang netral, itu semua harus dibongkar ke publik agar masyarakat tahu,” paparnya.

Emrus menambahkan, hasil survei bisa menjadi penggiring opini masyarakat dalam menentukan pilihan. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat Jabar lebih jeli menentukan calon pemimpinnya.

Menurut dia, yang paling penting adalah memilih pemimpin Jawa Barat berdasarkan sosok dan program yang bisa menjadi solusi bagi permasalahan di Jabar, bukan berdasaekan hasil survei.

“Mana program yang bisa menjadi solusi bagi rakyat Jabar, maka itulah yang harus dipilih oleh masyarakat Jabar. Bukan berarti mereka yang tingkat surveinya lebih baik otomotis baik programnya, belum tentu,” tegas dia.

Dia pun berpesan agar para calon tidak terlena dengan hasil survei, dan tetap berkerja kerasal memenangkan hati rakyat.

Caranya adalah dengan mendekati dan merangkul rakyat secara langsung baik door to door, maupun dibantu melalui sosial media.

Selain itu, para calon menjelaskan secara langsung program kepada kepada masyarakat Jawa Barat.

“Program yang ditawarkan program yang sifatnya terukur dan menjawab persoalan masyarakat, tidak hanya konseptual dan retorika,” pungkas dia.

(LIN)

Dukungan GP Ansor Cirebon jadi Pemicu Semangat untuk Terus Merangkul Rakyat

0

CIREBON,FOKUSJabar.id: Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Cirebon Muhammad Ujang Bustomi mengungkapkan kesiapannya memperjuangkan kemenangan calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 2 Tubagus Hasanuddin (Kang Hasan) dan Anton Charliyan (Kang Anton) di Kabupaten Cirebon.

“Kami siap all out mendukung pasangan Hasanah menang di Jabar,” kata Ujang di Padepokan Anti Galau Albustomi, Desa Sinarrancang, Mundu, Kabupaten Cirebon, Minggu (25/3/2018).

Dia menilai bahwa sosok Hasan adalah perpaduan ‘hijau’ dan ‘merah’. Hal itu pulalah yang mendasari dukungan dirinya untuk Hasanah.

BACA JUGA:

Perekonomian Jabar Meningkat di Triwulan Pertama 2024

Sementara itu, Hasan menyebut bahwa dukungan GP Ansor Kabupaten Cirebon kepada dirinya menjadi pemacu semangat untuk terus berjuang merangkul rakyat, melalui tujuh program unggulan yang digulirkan demi mewujudkan cita-cita membangun Jawa Barat yang lebih baik ke depan.

“Tentu, berbagai dukungan yang datang untuk Hasanah patut kita syukuri, dan menjadi suntikan semangat untuk kami (Hasanah) membangun Jabar ke depan,” tegas Hasan.

Untuk diketahui, pasangan Hasanah menggulirkan 7 program unggulan yang akan direalisasikan ketika terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023. Tujuh program itu, seperti Bogagawe, Jabar Sebeuh, Jabar Cageur, Sakola Gratis, Imah Rempeg, Turkamling dan Budaya serta Molototcom.

(LIN)

Kejari Tasik yang Baru Siap Berantas Korupsi di Tasik

0

TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id : Kepala Kejaksaan (Kejari)  Negeri Kota Tasikmalaya Salamat Simanjuntak  siap melakukan pencegahan dan memberantas korupsi dan menegakan hukum di kota Tasikmalaya. Dalam penegagakkan hukum kejari tak akan pandang bulu.

”Sebagai pegawai yang tupoksinya melalukan penegak hukum kita wajib berkomitmen untuk mencegah dan memberantas pelanggaran hukum termasuk kasus Korupsi di wilayah Tasikmalaya, akan kita tingkatkan penanganannya melalui tindakan preventif,”ujar Salamat kepada sejumlah media  saat acara pisah sambut dengan Kejari Lama Herdwi Witanto di gedung serba guna (GSG) Sabtu (24/03) tengah malam tadi yang dihadiri Walikota Tasikmalaya, para pejabat di lingkungan Pemkot Tasikmalaya serta unsur Muspida dan Muapika Kota Tasikmalaya.

Kasus itu tidak bisa diprediksi, kasus itu kan ada dua ada pidana umum dan pidana khusus dan ini akan kita tindaklanjuti untuk penyelesaian ke depan, saya tegaskan dan berkomitmen menyelesaikan kasus yang mungkin belum diselesaikan oleh pendahulu, tentu saya akan beradaptasi terlebih dulu, sambil mencari permasalahan dan kendalanya sehingga kasus tersebut belum terselesaikan, “tuturnya.

Dia pun menjelaskan, dalam penegakan hukum dan penyelesaian hukum tidak ada tebang pilih semua kita proses jika memenuhi pelangaran”saya minta dukungan dan bantuan dari semua pihak termasuk rekan-rekan Media dengan memberikan informasi yang benar dan akurat untuk segera ditindaklanjuti,”paparnya.

Salamat pun siap melanjutkan program-program kerja Kejari lama demi penegakan dan pencegah kasus-kasus kita akan lanjutkan kebijakan pendahulu, yang sudah berjalan baik akan terus kita tingkatkan termasuk program aplikasi daring e-TP4D yang saat ini masih dalam proses sosialisasi dan pengenalan,”jelas Mantan Asisten Pidana Umum (Aspidum) Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah ini.

Dirinya pun mengatakan, dalam menjalankan tugas perlu kebersamaan dan kerjasama semua pihakkita siap membangun sinergitas semua kalangan agar penegakan hukum berjalan dengan maksimal dan transparan,”pungkasnya.

(seda/dar)

Korban Tenggelam Sungai Cimanuk Ditemukan Mengambang di Bendungan Copong

0
(FOKUSJabar/Andian)

GARUT, FOKUSJabar.id : Korban tenggelam keganasan Sungai Cimanuk Garut, Adit (20) warga Kampung Bojonglarang, RT06/15, Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, berhasil ditemukan tim Gabungan TNI/Polri, Basarnas dan para relawan lainnya.

Jasad korban ditemukan mengambang di pintu keluar Bendungan Copong, Minggu (25/3/2018) pagi.

Menurut salah satu relawan, Ketua DPP LSM Barisan Anak Indonesia Satu (BAIS), Asep Imam Susanto, jasad korban ditemukan dalam keadaan mengambang.

” Jasad Adit sudah mengambang di pintu keluar Bendungan Copong,” kata Asep kepada FOKUSJabar, Minggu (25/3/1018).

Asep bersyukur, kerja keras tim gabungan membuahkan hasil.

” Alhamdulillah, kerja keras tim gabungan membuahkan hasil,” imbuhnya.

Jasad korban berhasil dievakuasi sekitar pukul 07.04 WIB.

Sebelumnya FOKUSJabar mengabarkan, LSM BAIS Garut menerjunkan 15 personel membantu pencarian korban tenggelam Sungai Cimanuk. Pihaknya bersama tim gabungan TNI/Polri, Basarnas terus melakukan pencarian.

” Pencarian dipusatkan di titik awal jatuh korban hingga ke daerah Leuwigoong,” katanya.

Pihaknya setiap hari menerjunkan sedikitnya 15 personel, dipimpin langsung Ketua Komando Garis Depan Siaga Bencana (Kogadesima), Ayi Dedih.

(Andian/Bam’s)

Kunjungan ke Kerajaan Swedia dan Finlandia, Jabar Jajaki Kerjasama Ini

0

SWEDIA, FOKUSJabar.id: Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana menjajaki beberapa bidang kerjasama dengan wilayah di Negara Swedia.

Rencana kerjasama itu, yakni di bidang pengolahan limbah sampah menjadi energi; pariwisata serta investasi dan perdagangan.

Di bidang pengolahan sampah, Swedia telah menemukan cara me-recycle 99 persen dari limbah rumah tangganya. Pada 2015 lalu, hampir 2,3 Metrik ton sampah diubah menjadi energi di salah satu dari 32 perusahaan milik nasionalnya.

Hasilnya, lebih dari 900 ribu rumah di sana menggunakan pemanas ruangan dari tenaga listrik hasil konservasi limbah sampah.

Swedia sangat baik dalam mendaur ulang sampahnya. Bahkan, negara itu harus impor sampah dari negara lain.

Kesempatan kerja sama adalah untuk mengekspor sampah dari Jawa Barat ke Swedia guna menjaga fasilitas pembakarannya tetap berjalan.

Selain pengolahan sampah, penjajakan pun dilakukan di dua arah promosi dan fasilitasi pariwisata, yakni pertemuan antara agensi pariwisata Jawa Barat dan Skane Region dalam hal ini untuk berdiskusi dan menyetujui aktivitas. Tujuannya untuk promosi dan kerja sama dua arah.

Kemudian kolaborasi acara pada ‘Sister Province Night/Day’, termasuk seminar bisnis, ekonomi dan eksibisi perdagangan, tampilan seni dan budaya baik di Malmo atau di Bandung.

Kerja sama lainnya, yakni investasi dan perdagangan untuk mempromosikan serta memfasilitasi perdagangan dan investasi dua arah serta hubungan komersil lainnya antar kedua daerah.

Pemerintah Skane Region pun akan mendukung delegasi bisnis Jawa Barat, termasuk melalui acara-acara promosi dab aktivitas business matching.

Pemprov Jabar pun akan mendukung delegasi bisnis Jawa Barat, termasuk melalui acar-acara promosi dan aktivitas business matching.

(LIN)

Pemprov Jabar Dorong Perluasan Tahura

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher) mendorong terus perluasan Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda sebagai salah satu solusi meminimalisir bencana ekologi di kawasan Bandung Raya.

Menurut dia, Pemprov Jawa Barat mulai tahun 2010-2017 berhasil membebaskan tanah enclave dalam kawasan Tahura seluas 15,57 hektar dan tersisa 10,53 hektar belum terbebaskan.

Sementara tanah di luar kawasan yang berbatasan langsung dengan Tahura hingga 2017 telah dibebaskan sekitar 11,3 hektar.

Luas Tahura saat ini mencapai 528,39 hektar, terdiri dari Blok Perlindungan 308,624 hektar, Blok Koleksi 44,471 hektar, dan Blok Pemanfaatan 175,308 hektar. Statusnya tanah negara, yang mana mulai tahun 2003 pengelolaanya diserahkan ke Pemprov Jawa Barat.

” Kami akan terus berupaya melakukan pembebasan lahan enclave atau lahan sekitar berbatasan yang dikuasai oleh masyarakat. Dengan begitu, berkembangnya Tahura akan meningkatkan kawasan resapan air penangkal bencana ekologi di Bandung Raya,” katanya di Bandung.

Banjir bandang yang terjadi kemarin di Kota Bandung, akibat run off aliran permukaan dari vegetasi Kawasan Bukit Bintang hingga Manglayang kurang rapat.

Menurut Aher, perluasan area Tahura dapat menyerap banyak air hujan. Direncanakan, total perluasan kawasan akan membentang dari Dago sampai Jatinangor seluas 2.750 hektar. Tambahan lahan Tahura tentunya akan menjadi green belt.

“ Bisa dibayangkan kalau 2750 hektar itu jadi hutan, bisa menyerap 75 persen setiap hujan yang jatuh,” ujarnya.

Tahun 2008-2009, sambung Aher, pernah dilakukan upaya perluasan kawasan hingga ke Gunung Manglayang yang dikuasai BUMN Perhutani.

Pemprov Jabar kala itu telah mendapat Surat Rekomendasi dari Bupati Bandung dan Bupati Sumedang, serta Surat Rekomendasi dari Dirjen PHKA (Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam) dan Dirjen Planologi Kementerian Kehutanan, namun belum peroleh respon positif dari Direksi Perhutani.

Upaya tersebut dirintis sejak tahun 2006 dengan kajian perluasan tersebut telah lengkap saat Dinas Kehutanan masih dijabat Alm. Wawan Ridwan. Ide itu kemudian diteruskan Kadishut selanjutnya, Anang Sudarna.

Menurut Anang, perluasan usulan diserahkan ke pemerintah pusat pada Maret 2010 dan mendapat persetujuan dari Dirjen PHKA dan Dirjen Planologi. Namun, sekali lagi, rencana itu belum peroleh sambutan senada dari badan usaha milik negara.

Selain perluasana Tahura, Aher mengatakan bahwa bencana ekologi di Bandung Raya bisa direduksi sekira semua pihak tidak menanam tanaman hortikultura, semisal sayur dan buahan, di lahan yang memiliki kemiringan tertentu.

“Sesuai peraturan kementerian pertanian, dilarang menanam tanaman hortikultura di atas kemiringan 40 derajat,” ujarnya.

Pemprov Jabar mengimbau Pemerintah Kabupaten/Kota sebagai pemberi izin lapangan terus melakukan pengawasan kepada pengembang yang mendirikan bangunan atau tempat wisata.

Contohnya, di rekomendasi pasti Pemprov Jabar instruksikan membangun zero run off dengan membuat embung, sumur resapan dan biopori, maka itu harus diawasi betul pemerintah kota dan kabupaten dalam pelaksanaannya.

Selain itu, kata Aher, pemberian izin pembangunan di KBU juga harus lebih selektif. Sebab, kalau hitungannya daya dukung dan daya tampung, pembangunan di KBU mestinya sudah harus dihentikan.

(Bam’s)

Staf Pelatih Berharap Febri Tampil Gemilang

0
ilustrasi (web)

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Febri Hariyadi menjadi satu-satunya pemain Persib Bandung yang tampil membela Timnas Indonesia U-23 menghadapi Singapura beberapa hari lalu.

Pemain yang turut mempersembahkan mendali emas bagi tim sepakbola Jawa Barat di ajang PON 2016, tampil apik dan berhasil menyumbangkan satu gol cantik dari jarak jauh ke gawang Singapura.

Asisten pelatih Persib, Fernando Soler menuturkan, penampilan gemilang Febri di Timnas diharapkan bisa terbawa pada laga perdana Persib menghadapi PS TIRA, Senin (26/3/2018) besok.

” Ya, mudah-mudahan permainan Febri bisa seperti di Timnas,” kata Soler.

Kondisi Febri sendiri seusai dari Timnas sedikit mengalami masalah. Karenanya, staf pelatih masih terus memantau kondisi pemain asal Gedebage ini hingga menjelang pertandingan nanti.

” Kalau iya, it,s ok, kita pasang (Febri), tapi kita tunggu,” ucap asisten pelatih yang sempat berkostum Persebaya ini.

(Arif/Bam’s)