spot_img
Jumat 29 Maret 2024
spot_img
More

    9 Santriwati di Tasikmalaya Dicabuli

    TASIKMALAYA,Fokusjabar.id: Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya melaporkan kasus pencabulan yang dilakukan oknum guru ngaji terhadap beberapa santriwati di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

    “Kami mendampingi dua orang korban dalam hal pelaporan peristiwa cabul yang dialaminya ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tasikmalaya,” kata Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, Kamis (9/12/2021).

    Menurutnya, jauh sebelum melakukan pelaporan, KPAID telah melakukan serangkaian investigasi dan pengkajian terhadap peristiwa dugaan pencabulan yang dilakukan oleh oknum guru ngaji di pesantren tersebut.

    “Ada sembilan santri perempuan yang diduga menjadi korban. Rata-rata mereka berusia 15-17 tahun atau usia pelajar tingkat SMA atau aliah. Lima korban di antaranya sudah kami lakukan terapi dan dua orang di antaranya kami dampingi ke Polres Tasikmalaya untuk melakukan pelaporan setelah unsur hukumnya terpenuhi berupa bukti dan saksi,” terang Ato.

    BACA JUGA: Kabupaten Tasikmalaya Kembali Mendapat Anugerah Meritokrasi KASN Tahun 2021

    Dari pengakuan sementara para korban lanjut dia, rata-rata mereka mendapat perlakuan tidak selayaknya dari sang guru. Mereka mengaku diraba-diraba di bagian-bagian tubuh sensitif.

    “Modusnya, guru ngaji itu datang ke kobong saat korban sakit dengan dalih memberi perhatian. Disitulah aksi cabul dilakukan dengan cara meraba-raba bagian tubuh sensitif dan ini berlangsung sejak beberapa tahun ke belakang,” ujarnya.

    BACA JUGA: Pemkot Banjar Berikan Bansos untuk Penyandang Disabilitas

    Kanit PPA Satreskrim Polres Tasikmalaya, Aipda Josner Ali S mengatakan, Unit PPA Satreskrim Polres Tasikmalaya sudah menerima laporan dari KPAID Kabupaten Tasikmalaya terkait dugaan kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur.

    “Ada dua korban dugaan pencabulan yang sudah lapor. Saat ini kami sedang mendalami  fakta-faktanya,” kata Josner singkat.

    (Farhan)

    Berita Terbaru

    spot_img