spot_img
Selasa 23 April 2024
spot_img
More

    Indeks Perekonomian Ciamis Selama Pendemi Minus 0,14 Persen

    CIAMIS,FOKUSJabar.id: Penurunan lajur perekonomian di Kabupaten Ciamis selama pendemi Covid19 tidak terlalu signifikan, dengan indeks penurunan perekonomian Ciamis turun di angka (minus) -0,14 persen. Dari indeks perekonomian sebelum Covid19 yang normalnya di angka 5,3 persen.

    Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Bappeda Ciamis Nugrahawati mengatakan, hanya ada sepertiga Kabupaten/Kota se Jabar yang nilainya masih positif pasca pendemi COVID-19. Kabupaten/Kota lain bahkan mengalami penurunan indeks perekonomian hingga diangka minus tiga sampai empat.

    Penurunan angka perekonomian Kabupaten Ciamis tidak signifikan karena sebagian besar penduduk Ciamis adalah petani. Dari data BPS distribusi hasil pertanian Ciamis memberikan dampak positif.

    “Maka dari itu sektor pertanian harus benar-benar diutamakan. Sudah terbukti dari hasil pertanian ini tidak terpengaruh COVID-19, beda dengan Kabupaten/Kota lain yang dominan Industri, mereka benar-benar terpuruk,” katanya.

    BACA JUGA: Pedagang Pasar Ciamis Menjerit Gegara Aturan PPKM yang Terus Diperpanjang

    Hal senada diungkapkan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Ciamis Kurniawan. Segela upaya telah dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis dalam upaya membangkitkan ekonomi masyarakat.

    “Indeks penurunan ekonomi Ciamis di angka -0,14 persen. Secara keseluruhan Pertanian menjadi sektor krusial yang membantu perekonomian Ciamis tidak terlalu terpuruk,” kata dia.

    Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Ciamis Slamet Budi Wibowo menjelaskan, selama pendemi Covid19 memang sektor pertanian tidak begitu terpengaruh.

    “Bahkan pada fase 2019-2020 sektor pertanian mengalami peningkatan pada komoditas utama. Yakni komoditas cabe, Jagung, Kopi dan Padi,” ungkap Budi Wibowo.

    Secara keseluruhan untuk komoditas Kopi produksi tahun 2019 sebanyak 874 ton dan mengalami peningkatan di tahun 2020 sebanyak 950 ton.

    Produksi Komoditas Cabe tahun 2019 sebanyak 4.806 ton dan mengalami peningkatan di tahun 2020 sebanyak 3.011 ton.

    Produksi komoditas jagung tahun 2019 sebanyak 35.980 ton meningkat di tahun 2020 sebanyak 45.933 ton.

    Kemudian untuk komoditas padi produksi pada tahun 2019 sebanyak 448.799 meningkat di tahun 2020 sebanyak 461.378 ton.

    Budi menambahkan, geliat masyarakat untuk bertani meningkat. Termasuk bermunculan para petani milenial dari Karang Taruna di daerah pelosok Ciamis.

    Selain itu munculnya petani-petani komoditas tanaman biofarmaka seperti jahe, porang dan jenis lainnya akan menjadi pendongkrak ekonomi Ciamis.

    “Selain dari petani dari komoditas utama, banyak yang mulai menanam tanaman biofarmaka. Pada masa panen nanti di akhir tahun insyaalloh akan membantu mendongkrak ekonomi Ciamis, ” kata dia.

    Budi Wibowo menuturkan, Ciamis merupakan wilayah agraris dengan potensi pertanian yang berlimpah. Untuk masyarakat Ciamis jangan bingung untuk bertani, karena market nya sudah tersedia.

    “Saat ini kelompok tani yang dibina DPKP Ciamis sekitar 3000 kelompok. Informasi dan akses market ataupun Buyer sudah banyak tersedia bagi para petani,” kata dia.

    (Riza M Irfansyah/Anthika Asmara) 

     

    Berita Terbaru

    spot_img