spot_img
Rabu 24 April 2024
spot_img
More

    Ini Langkah bank bjb Pulihkan Ekonomi di Tengah Pandemi

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Bank bjb sebagai salah satu Bank Pembangunan Daerah (BPD) terbesar di Indonesia turut mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN), terutama bagi masyarakat Jabar dan Banten.

    Salah satunya tercermin mulai dari penyaluran kredit yang terus tumbuh sebagai fungsi intermediasi khususnya sektor produktif padat karya. Termasuk beradaptasi dengan pergeseran pola transaksi keuangan masyarakat dari offline ke online melalui produk digital. Sehingga di tengah pembatasan kegiatan masyarakat, aktivitas keuangan tetap dapat berjalan.

    Hingga Mei 2021, penyaluran kredit bank bjb mampu tumbuh 7,3 persen di tengah permintaan yang masih terbatas didorong segmen konsumer, UMKM, komersial korporasi dan KPR yang tumbuh positif dengan NPL terjaga, sehingga turut membantu pemulihan ekonomi baik dari sektor produktif maupun konsumsi.

    BACA JUGA: bank bjb bersama Aparat Desa Parakan Luncurkan Desa Digital

    Pandemi mengharuskan masyarakat membatasi aktivitasnya di luar rumah. Hal itu berdampak langsung terhadap pola konsumsi dan aktivitas keuangan nasabah.

    Dirut bank bjb Yuddy Renaldi mengatakan, COVID-19 mendorong pihaknya melakukan upgrade dan penyesuaian layanan perbankan digital yang telah ada untuk mengakomodasi kebutuhan nasabah.

    “Kini, Kami telah memiliki platform digital baik untuk transaksi perbankan, belanja, pengajuan kredit hingga pembinaan bagi para pelaku UMKM. Pengguna aplikasi bjb Digi dalam kurun waktu 6 bulan pun meningkat signifikan, yakni 121,2 persen dibandingkan pada Desember 2020,” kata Yuddy, Kamis (8/7/2021).

    Tidak hanya itu, ekosistem pembayaran melalui QRIS bank bjb pun meningkat secara eksponensial hingga mencapai 20 kali lipat dibanding Desember 2020. Hal itu sekaligus berdampak positif pada pertumbuhan fee based income bank bjb.

    Untuk mendukung pertumbuhan perekonomian selain dari memberikan akses modal usaha melalui kredit, perbankan juga harus dapat mengakomodasi transaksi keuangan masyarakat di tengah pamdemi.

    Transaksi digital juga, kata Yuddy, harus dibarengi cyber security yang mumpuni untuk menjamin keamanan masyarakat selama bertransaksi. Untuk itu, saat ini pihak internal telah mengembangkan fraud management system.

    “Ini langkah untuk memitigasi risiko yang ada seiring pesatnya perkembangan teknologi perbankan,” kata Yuddy.

    bank bjb pun senantiasa mengajak nasabah untuk bisa menjaga kerahasiaan data-data pribadi, seperti password dan PIN.

    Salurkan Penempatan Uang Negara untuk Pulihkan Ekonomi Jabar melalui program PEN

    Untuk kedua kalinya bank bjb dipercaya pemerintah sebagai penyalur dana stimulus ekonomi dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Terdapat dua gelombang penyaluran PEN pada 2020-2021 dengan nilai masing-masing Rp2,5 trilyun per periode.

    “Di periode pertama tahun 2020, bank bjb selesai menyalurkan dana PEN dalam kurun waktu 2 bulan sebesar Rp5,3 trilyun.Dana telah disalurkan seluruhnya pada 18 Oktober 2020,” kata dia.

    Pada periode kedua di Februari 2021 dengan besaran penempatan dana yang sama, yakni Rp2,5 trilyun, bank bjb telah menyalurkan dana senilai Rp4,3 trilyun. Dana PEN tersebut telah disalurkan seluruhnya pada 2 Juli 2021.

    “Alokasi dana PEN terhadap sejumlah sektor produktif padat karya menjadi strategi kami untuk membantu pemulihan ekonomi khususnya di wilayah Jawa Barat dan Banten yang pada akhirnya berkontribusi pada PEN,” kata Yuddy.

    (LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img