BANDUNG,FOKUSJabar.id: Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kota Bandung, Merdi Hajiji angkat bicara terkait sikap Camat Rancasari dan Lurah Derwati yang bepergian ke Yogyakarta dengan alasan pekerjaan di saat tren Covid-19 di Kota Bandung meningkat. Apalagi, kepergian ke Yogyakarta mengikutsertakan pengurus inti LPM Kelurahan Derwati.
“Kami LPM Kota Bandung merasa kaget dengan kegiatan penguatan kelembagaan yang katanya melibatkan LPM Kelurahan Darwati ke Yogyakarta. Urgensi penguatan kelembagaan disaat pandemi yang terus meningkat saat ini harusnya dilakukan untuk meningkatkan peran lembaga dalam memberi edukasi ke masyarakat di wilayahnya,” kata Merdi, Senin (21/6/2021).
Pihaknya mengaku, kegiatan sinergitas dan penguatan kelembagaan sangat diperlukan untuk meningkatkan kapasitas lembaga dalam memberikan manfaat bagi masyarakat. Selain itu, penguatan kelembagaan bisa membantu pemerintah dalam peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
BACA JUGA: Wali Kota Bandung Komentari Kerumunan Massa saat Vaksinasi di GBLA
“Hanya kalau dilakukan di saat yang memang momennya kurang pas, kami sangat menyesalkan dan menyayangkan tindakan Camat Rancasari dan Lurah Derwati. Kita lagi berjuang bahu membahu menurunkan kembali penyebaran Covid-19,” kata dia.
Seharusnya, lanjut Medi, dua pejabat tersebut sangat memahami situasi saat ini. Apalagi pada saat masyarakat diharuskan diam di rumah serta aktivitas ekonomi dibatasi sesuai Perwal Nomor 61 tahun 2021 tentang PSBB Proporsional dan Kepwal 443 tahun 2021 tentang Penetapan Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Mikro.
Dengan kejadian ini, pihaknya mengingatkan kembali dan mengimbau seluruh pengurus LPM kelurahan dan kecamatan se-Kota Bandung untuk senantiasa memberikan kontribusi dalam penanganan Covid-19 secara kolaboratif.
“Bisa melalui kegiatan BBGRM dalam PIPPK seperti penyemprotan disinfektan, pemberian bantuan sembako kepada yang terpapar dan melakukan isoman, woro-woro kepada masyarakat untuk selalu taat terhadap protokol kesehatan,” kata dia.
(Yusuf Mugni/Ageng)
