spot_img
Kamis 25 April 2024
spot_img
More

    Sekolah Dibuka Sejak Januari, Nadiem Makarim: Tanya Pemda Kenapa Belum Dibuka?

    JAKARTA,FOKUSJabar.id: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyatakan, saat ini keputusan sekolah dibuka ada di tangan pemerintah daerah.

    Nadiem Makarim pun meminta masyarakat menanyakan kapan sekolah dibuka kepada bupati/wali kota dan gubernur sebagai pimpinan pemerintah daerah.

    “Mohon tolong tanya pemdanya masing-masing, bupati dan gubernurnya masing-masing. Kenapa belum dibuka? Padahal sudah dibuka dari kemarin,” kata Nadiem dalam Instagram Live bersama Youtuber Jerome Polin, Selasa (30/3/2021).

    Nadiem menyatakan, pemerintah pusat telah meilmpahkan wewenang kepada pemerintah daerah sejak Januari 2021. Bahkan, sekolah di zona kuning dan hijau sudah dibuka sejak 2020.

    BACA JUGA: 5 Korban Kebakaran Kilang Minyak Indramayu Alami Luka Bakar Serius

    ia mengaku sering mendapat pertanyaan kapan sekolah dibuka.

    “Ini saya bingung juga, kenapa saya terus yang ditanya. Dari bulan Januari semua sekolah sudah boleh tatap muka,” katanya, seperti dilasnir CNN.

    Nadiem mendorong kebijakan itu agar sekolah yang tidak bisa melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) karena keterbatasan internet dan fasilitas, tidak tertinggal.

    Namun ia menegaskan sekitar Juni-Juli, semua sekolah yang sudah rampung vaksinasi guru diharuskan membuka pembelajaran tatap muka meskipun hanya beberapa hari dalam seminggu.

    “Jadi ini harapannya Pak Presiden sudah dukung, bulan Juni/Juli sudah selesai vaksinasi. Jadi harapannya yang sudah vaksinasi itu harus melakukan tatap muka,” lanjut dia.

    Nadiem Makarim telah menyatakan pembukaan sekolah di seluruh daerah bersifat wajib setelah vaksinasi. Meskipun siswa masih diizinkan belajar dari rumah jika enggan ke sekolah, kata dia, tapi sekolah diwajibkan memberi opsi belajar tatap muka.

    Ia menilai Indonesia sudah sangat tertinggal dibandingkan negara-negara lain terkait pembukaan sekolah. Mantan bos Go-jek itu meyakini risiko Covid-19 pada anak tidak sebesar pada orang dewasa.

    “Transmisi [Covid-19] terhadap anak terutama terjadi dalam aktivitas sosial di luar kelas, bukan saat pembelajaran tatap muka di dalam kelas,” tuturnya, Kamis (18/3).

     

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img