spot_img
Jumat 29 Maret 2024
spot_img
More

    Tasikmalaya Bergerak Tolak Fasisme Dan Radikalisme

    TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Untuk menjegal ruang gerak pertumbuhan dan perkembangan paham atau fasisme yang ingin memecah keutuhan kehidupan berbangsa dan bernergara, sejumlah organisasi masyarakat yang terhimpun dalam Aliansi Muslim Bersatu (AMB) Tasikmalaya, menggelar aksi penolakan fasisme dan radikalisme, di halaman Setda dan DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (18/2/2021).

    Selain berorasi tentang ancaman fasisme dan bahaya radikalisme, mereka antara lain dari Forum Ajengan Tasikmalaya (FATA) , FPP, Garis (Gerakan Reformasi Islam), solidaritas warga pribumi (SWAP), Satriamuda Nusantrara (Samudra), XTC, Jawara (Jaringan Warga Sukapura), ikatan keluarga besar (IKA) BBC, Gibas dan sejumlah ormas lainnya, juga mendeklarasikan enam poin penting sebagai komitmen bersama menolak isme-isme yang bertolak belakang dengan sosial budaya bangsa Indonesia yang cinta damai dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.

    Keenam poin tersebut yang pertama adalah, AMB Tasikmalaya menolak faham fasis dan radikal, apalagi mengatasnamakan agama, serta bubarkan seluruh ormas yang berlandaskan gerakan fasisme dan radikalisme.

    Kedua, menolakan segala bentuk gerakan-gerakan yang membahayakan keutuhan dan kesatuan negara Republik Indonesia dalam wadah organisasi yang bertentangan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    BACA JUGA: 7 Yayasan Pendidikan Keagamaan di Tasikmalaya Lapor Dugaan Korupsi Bansos

    Ketiga, menjaga keutuhan dan menolak dari segala provokator yang akan menghancurkan negara kesatuan dalam narasi “NKRI HARGA MATI”.

    Kemudian poin keempat yaitu, menuntut dan mendukung penuh setiap kebijakan yang melarang berkembangnya faham fasisme dan radikalisme yang membahayakan keutuhan dan kesatuan bangsa dan mendukung untuk membubarkannya, demi kepentingan seluruh rakyat Indonesia yang berlandaskan nilai-nilai kebangsaan.

    Poin kelima adalah, tindak tegas segala perilaku yang bertentangan dengan hukum. Dan terakhir menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar dapat memfilter/mengantisipasi jangan sampai terpengaruh oleh gerakan yang sifatnya memprovokasi yang mengandung ajaran fasisme dan radikalisme.

    Aparat Keamanan dari Polres Tasikmalaya membaca enam poin sikap Aliansi Muslim Bersatu (AMB)

    “Keenam poin tersebut itu juga merupakan komitmen kami untuk ikut mengawasi seluruh gerakan yang bertendensi merusak tatanan kebangsaan khususnya di Tasikmalaya yang akhir-akhir ini disinyalir mulai melakukan pemghimpunan kekuatan kolektif baik di kota maupun kabupaten Tasikmalaya,” kata koordinator lapangan Elik Kusmiran.

    Menurut Elik, kehadiran paham radikal dan fasis dalam beragama akhir-akhir ini, menjadi corak gerakan yang bertendensi merusak tatanan kebangsaan.

    AMB Tasikmalaya yang terakomodir oleh kesadaran bersama, menginisiasikan gerakan moral penolakan terhadap isme-isme yang bertentangan dengan sosial kultur warga negara Indonesia.

    “Kami menekankan kembali kepada seluruh warga negara Indonesia khususnya umat Islam, harus kembali menilisik soal kesejarahan, bagaimana umat bersatu untuk kemerdekaan negara Indonesia,” katanya.

    Penekanan terhadap konstruksi historis merupakan acuan dasar untuk menolak segala bentuk gerakan-gerakan yang membahayakan keutuhan dan kesatuan negara republik Indonesia. Seperti sparatisme, fasisme dan radikalisme yang hari ini tumbuh subur dalam wadah organisasi yang berbasis keagamaan.

    (Farhan/Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img