spot_img
Jumat 19 April 2024
spot_img
More

    Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit akan Lanjutkan Program Kita Kuning

    JAKARTA,FOKUSJabar.id: Calon Kapolri, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo akan meneruskan program mendalami kita kuning untuk seluruh anggotanya. Program itu pernah diwajibkan saat dirinya menjabat Kapolda Banten guna mencegah radikalisme dan terorisme.

    “Dulu di Banten saya pernah sampaikan bahwa anggota wajib belajar kitab kuning,” kata Listyo saat uji kepatutan dan kelayakan di Komisi II DPR RI, seperti dilansir CNN Indonesia, Rabu (20/1/2021).

    Program tersebut, kata dia, berasal dari para ulama yang pernah ditemui. Melihat hasilnya yang baik, Listyo akan kembali menerapkan program tersebut jika dirinya resmi dilantik sebagai Kapolri.

    BACA JUGA:Komjen Listyo Sigit Prabowo Layak dan Sah Sebagai Kapolri

    “Tentunya baik di eksternal maupun internal, saya yakin bahwa yang disampaikan kawan-kawan saya para ulama itu benar adanya. Makanya akan kami lanjutkan,” kata mantan Kapolres Pati itu. 

    Dalam pencegahan radikalisme, lanjutnya, Polri juga bakal mengutamakan moderasi beragama dalam upaya mencegah berkembangnya paham radikalisme.

    BACA JUGA: 24 Peserta Ikuti Lomba Baca Kitab Kuning

    APA ITU KITAB KUNING?

    FOKUSJabar.id Kitab Kuning
    Kitab Kuning ( Foto; Web )

    Melansir qazwa, Kitab kuning adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kitab-kitab yang berbahasa arab yang dicetak menggunakan kertas-kertas berwarna kuning. .

    Dilansir dari NU Online, bahwa Kitab-kitab ini berasal dari Timur Tengah dan sampai ke Nusantara dengan warna kuningnya. Isi dari kitab ini adalah berbagai disiplin ilmu agama Islam, termasuk kitab komentar (syarah), komentar atas komentar (hasyiyah), terjemahan, dan saduran.

    Kitab ini dipakai oleh pesantren-pesantren sebagai bahan ajar untuk mendidik perihal agama. Warna kuning pada kitab tersebut tidak ada maksud apapun apalagi dari sisi syariat. Bukan berarti sebuah kitab yang tidak berwarna kuning menjadi tidak layak digunakan atau tidak sesuai syariat.

    Kitab tersebut hanya kebetulan saja ketika sampai ke Nusantara sudah berwarna kuning. Jadi kalau ada pemahaman bahwa kitab berwarna kuning lebih istimewa dari kitab lainnya, itu adalah kekeliruan besar. 

    ( Fauza/LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img