spot_img
Jumat 19 April 2024
spot_img
More

    Jelang Libur Pergantian Tahun, BPC PHRI Pangandaran Targetkan Okupansi Hotel 70 Persen

    PANGANDARAN, FOKUSJabar.id: Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (BPC-PHRI) Kabupaten Pangandaran, menargetkan okupansi hotel hingga 70% pada libur natal dan pergantian tahun, Senin (30/11/2020).

    mengatakan, target okupansi hotel diharapkan mencapai sekitar 70 persen.

    “Tergantung pandemi, karena sekarang masih terjadi peningkatan angka yang positifnya, kendati demikian kita okupansi tingkat hunian hotel tidak muluk-muluk sekitar 70 persen,” kata Ketua BPC PHRI Kabupaten Pangandaran Agus Mulyana. 

    Agus mengatakan, pada libur panjang beberapa waktu lalu okupansi hotel hanya diangka 69 persen.

    BACA JUGA: Polres Ciamis Sita Puluhan Botol Miras Dari Pangandaran

    “Tingkat hunian atau kunjungan ke daerah objek wisata itu asal jangan ada hoaxs dan kajian soal bencana atau isu tsunami, karena hal itu dapat mempengaruhi kepada menurunya tingkat kunjungan juga,” kata.

    Agus menegaskan, di era pandemi covid-19, seluruh hotel dan restoran yang ada di Pangandaran diwajibkan menerapkan Protokol Kesehatan baik untuk petugas hotel maupun para tamu hotelnya.

    “Prokes harus menjadi nomor satu, jadi setiap minggu saya selalu mengingatkan seluruh petugas hotel untuk selalu mengedepankan protokol kesehatan,” tegasnya.

    Agus menyebutkan, dimasa era pandemi tetap harus berbanding lurus, protokol kesehatan diketatkan mutlak perekonomian pasti menurun, perekonomian di abur (bebas) pasti covid-19 nya meningkat.

    “Jadi harus berimbang, berwisata memang harus tapi protokol kesehatannya benar-benar diterapkan dengan maksimal,” terangnya

    Di Pangandaran sendiri, sambung ia, hotel dan restoran yang tergabung dalam wadah BPC PHRI Pangandaran sebanyak 349 anggota.

    “Bila ada hotel yang kendor menerapkan prokes akan selalu kita ingatkan, dan buktinya sampai saat ini tidak ada klaster dari sektor pariwisata dan itu kita jadikan barometer,” tandasnya.

    Malah, kata dia, yang terjadi klaster penyebaran covid-19 itu terjadi di perkantoran, pasar dan pondok pesantren.

    “Tapi di sektor pariwisata alhamdulilah tidak terjadi klaster dan ini salah satu bukti bahwa kita hotel dan restoran yang ada di PHRI benar-benar mengedepankan prokes,” pungkasnya.

    (Agus/Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img