spot_img
Kamis 25 April 2024
spot_img
More

    Tingkat Kesadaran Masyarakat Masih Kurang, ODF 100 Belum Ideal

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota Bandung terus berupaya agar Kota Bandung mencapai Open Defecation Free (ODF) 100 persen atau bebas buang air besar (BAB). Terlebih ODF merupakan salah satu program unggulan Pemkot Bandung.

    Namun, tingkat kesadaran masyarakat yang masih kurang akan pentingnya akses sanitasi menjadi kendala tidak tercapainya ODF 100 persen pada 2019 lalu.

    Tak hanya itu, adanya pandemi Covid-19 juga turut menjadi kendala untuk mewujudkan ODF 100 persen.

    “Kendalanya memang kesadaran masyarakat belum tahu, kalau tahu dia nanti jadi mau dan mampu untuk membangun septic tank. Karena akses sanitasi yang baik itu tidak hanya dibangun dari pemerintah, tapi kepedulian masyarakat juga.

    BACA JUGA: Masyarakat Bandung Barat Keluhkan Pelayanan BPJS Kesehatan

    Untuk keberlanjutan sanitasi yang bersih tersebut agar masyarakat turut memelihara sanitasi,” ujar Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Bandung, Sonny Adam di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana Jabar Selasa (24/11/2020).

    FOKUSJabar.id Masyarakat
    Ketua Forum Bandung Sehat Siti Muntamah Bersama Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Bandung, Sonny Adam di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana Jabar Selasa (24/11/2020) (FokusJabar/Yusuf Mugni)

    Menurutnya, saat ini kota Bandung berada di angka 68.81 persen ODF, angka tersebut menunjukkan kondisi yang tidak ideal.

    “Masyarakat kota Bandung yang sudah memiliki akses tinjanya ke septic tank atau saluran air milik PDAM, 68.81 persen sudah ODF. Kondisi ini sebetulnya tidak ideal,” ungkapnya.

    Sonny mengatakan, ODF ini sudah menjadi isu nasional. Sebab, kata dia, lingkungan memberikan kontribusi terhadap derajat kesehatan yang paling tinggi di masyarakat, yakni 40-45 persen. Apabila lingkungan buruk, derajat kesehatan di wilayah tersebut juga akan berkurang.

    “Faktor lingkungan memiliki kontribusi sebesar 40 persen, prilaku manusia 30 persen, pelayanan kesehatan 20 persen, sisanya genetika,” katanya.

    Sonny menjelaskan, Sanitasi yang ideal yakni ketika setiap orang memiliki jamban yang nantinya akan ditampung di dalam septic tank sebagai tempat untuk membuang kotoran. Namun, kata dia, perlu diketahui bahwa keberadaan septic tank ini hanya untuk tempat pembuangan feses.

    “Jadi (septic tank) hanya untuk feses bukan untuk limbah rumah tangga, seperti bekas makanan, minyak, air bekas cucian. Karena kalau masuk ke septic tank maka akan timbul bau biasanya,” jelasnya.

    Lebih lajut Sonny mengatakan, dari 151 kelurahan yang ada di kota Bandung terdapat tujuh kelurahan yang sudah ODF 100 persen diantaranya kelurahan, Rancanumpang, Cihapit, Ciateul, Paledang, Manjahlega, Citarum, dan Antapani Tengah.

    Selain itu, untuk anggaran mewujudkan ODF 100 persen, kata Sonny, berada di perangkat daerah masing-masing.

    “Anggaran untuk ODF tersebar, sarana fisik ada di perangkat daerah punya tugas pokok fungsi pembangunan sanitasi tugas Dinkes hanya untuk mengedukasi dan menyosialisasikan pentingnya membuat sanitasi,” katanya.

    Sementara itu, Ketua Forum Bandung Sehat Siti Muntamah mengatakan, selama beberapa waktu terakhir, terdapat peningkatan kepedulian masyarakat terkait aktivitas BAB sembarangan. Di kota Bandung sendiri, menurutnya, tercatat sebanyak 1.600 KK sudah tidak melakukan BAB sembarangan.

    “Peningkatannya 5 persen dalam satu bulan, sebelumnya 60 persen, lalu 63 persen pada Maret, Saya berharap kota Bandung tidak tercemar lagi oleh tinja. Kita harus mengamankan tinja kita itu tidak mencemari lingkungan orang lain,” ungkapnya.

    Selin itu, Menurutnya, sanitasi juga memiliki angka prevalensi dengan stunting yang sering terjadi pada anak.

    “Rembug stunting jadi prioritas penanggulangan stunting, ada 50.000 anak rawan stunting di kota Bandung, faktor lingkungan yang kotor, sanitasinya kurang baik,” jelasnya.

    Oleh karena itu, ODF 100 persen juga akan diimbangi dengan penanganan stunting di Kota Bandung.

    “Yang terpenting bisa menurunkan stunting di angka 0 persen,” ucapnya.

    (Yusuf Mugni)

    Berita Terbaru

    spot_img