JAKARTA,FOKUSJabar.id: Mukena Siti Khadijah (SK) kini hadir di Indonesia dengan membuka empat butik. Merek mukena asal Malaysia ini hadir di Jakarta, Pekan Baru, Bandung, dan Surabaya.
Siti Khadijah tercipta dari pemikiran dan inovasi Puan Padzilah Enda Sulaiman yang ingin menaikan nilai mukena ke tingkat yang lebih tinggi. Namun dengan tetap mempertahankan warisan budaya yang luar biasa nilainya.
“Mukena merupakan hasil pemikiran dan penelitian yang sangat brilian pada saat itu. Mukena Siti Khadijah berusaha mempertahankan warisan budaya mukena yang keindahannya sangat luar biasa nilainya. Kami ingin menaikkan nilai mukena ke tingkat yang lebih tinggi,” kata pendiri Mukena Siti Khadijah, Padzilah Enda Sulaiman, Kamis (17/9/2020).
Siti Khadijah dinilai sangat tepat untuk pasar Indonesia yang memiliki iklim dan budaya tidak jauh berbeda dengan Malaysia.
“Mukena Siti Khadijah sesuai dengan pasar di Indonesia yang memiliki iklim dan budaya yang sama dengan negara asalnya, Malaysia. Menggunakan mukena ini akan lebih terasa nyaman dan adem,” ujar Marketing Manager Mukena Siti Khadijah, Dicky Rahmad Yulian.
BACA JUGA: 10 Tips Mempercantik Diri Sederhana, Wanita Wajib Coba
Siti Khadijah memiliki desain yang khas yakni harmoni dan klasik. Berbahan katun, strech dan ada karet lycra di bagian dagu yang merupakan kelebihan dan keunikan mukena Siti Khadijah dibandingkan mukena di pasaran.
Selain itu, mukena Siti Khadijah menjalin kolaborasi dengan desainer Ria Miranda. Kolaborasi dilakukan untuk menciptakan mukena khusus menggunakan pattern yang menjadi ciri khasnya.
Siti Khadijah telah memiliki pabrik di Indonesia. Awalnya, di tahun 2015, Siti Khadijah membuka pabrik di Tasikmalaya dan pada 2019 membuka pabrik di Depok karena kebutuhan produksi yang lebih besar.
Siti Khadijah tak hanya memproduksi mukena, tapi juga hijab, baju koko, gamis dan inner. Harga yang ditawarkan pada merek ini mulai dari Rp450 ribu hingga Rp4 juta.
Siti Khadijah pun bisa didapatkan melalui situs e-commerce seperti Lazada, Shopee, Tokopedia, Bukalapak dan Blibli.
(Ageng/ANT)