spot_img
Kamis 25 April 2024
spot_img
More

    Bisnis Travel Umrah Dan Haji Bisa Pulihkan Ekonomi Pasca Covid-19

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Bisnis travel Umrah dan haji di Jawa Barat menjadi salah satu sektor untuk pemulihan ekonomi pasca pandemic Covid-19.

    Dengan pembukaan kembali travel penerbangan haji dan umroh merupakan upaya pemerintah meringankan beban pelaku usaha travel  yang kinerja bisnisnya tak maksimal di masa pandemi Covid-19.

    “Kami membahas bersama asosiasi umroh bagaimana strategi ke depan pascapandemi Covid-19 ini terutama terkait perjalanan wisata umroh sekaligus memberdayakan mengoptimalisasi bandara kertajati, bahkan sudah menjalin kesepahaman dengan Garuda Indonesia dan asosiasi,” kata Kepala Dinas Parisiwata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat Dedi Taufik saat dihubungi, Jumat (14/8/2020).

    Menurut Dedi, keberadaan bandara ini tidak terlepas dari konektivitas infrastruktur dan konektivitas untuk kepariwisataan. Dengan menggalang melalui FKS Patuh ada 156 travel umroh untuk membangkitkan bandara kertajati terutama untuk perjalanan umrah.

    “Pihak asosiasi juga sudah berkomitmen untuk charter flight.  Jadi, setiap minggu, kalau misalkan Oktober itu on (dibuka umrah), setiap minggu dilakukan perjalanan umroh dari kertajati ke Jeddah, direct (maskapai) Garuda Indonesia,” kata Dedi.

    BACA JUGA: Hati-Hati Penipuan Travel Umrah dan Haji 

    Adanya optimisme dari pelaku usaha tersebut harus diiringi oleh intervensi pemerintah daerah maupun pemerintah pusat semacam subsidi, terutama kebijakan rapid tes atau swab test bagi jamaah maupun pelaku perjalanan luar negeri. Pasalnya, jika pelaku industri travel dibebankan dengan pengetesan, maka ini akan memberatkan karena selama hampir lima bulan kinerja bisnisnya terdampak pandemi.

    Setidaknya ada dua hal yang harus dilakukan jika industri travel ingin tumbuh. Yakni, dibantu operasional dan promosi. Ia sendiri mengaku siap berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) setelah ada izin dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

    “Dalam kaitan operasional ini, kan kalau sekarang keberangkatan umrah itu harus ada swab metoda PCR atau karantina pas kembali. Itu kan ada cost. Nah, cost misalnya untuk tes swab ini kita harap ada intervensi dari pemerintah pusat ada subsidi untuk itu atau dijamin pemerintah,” kata dia.

    (Antik) 

     

    Berita Terbaru

    spot_img