AMERIKA SERIKAT, FOKUSJabar.id: Pemerintah Amerika Serikat (AS) memutuskan memperpanjang izin tinggal 7 ribu warga Suriah hingga 18 bulan ke depan melalui program perlindungan warga sipil korban perang.
“Setelah secara seksama mempertimbangkan kondisi di lapangan, saya memutuskan untuk memperpanjang Status Perlindungan Sementara [TPS] untuk Suriah,” kata Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kirstjen Nielsen, sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (31/1/2018).
Program ini pertama kali dicanangkan oleh Barack Obama pada 2012, kemudian diperbarui empat tahun setelahnya.
Melalui program ini, AS memberikan perlindungan bagi warga Suriah yang mencapai wilayah AS terhitung hingga 2016, tapi tak dapat kembali ke kampung halamannya karena ada pergolakan.
Nielsen mengatakan, ia mengambil keputusan ini setelah meninjau keadaan di Suriah yang masih rentan perang.
“Jelas kondisi di Suriah masih berlangsung. Untuk itu, perpanjangan harus dijamin dalam statuta,” ucap Nielsen, Seperti dikutip CNN.
Keputusan ini membuat orang Suriah dapat bernapas lega, sementara sejumlah program perlindungan serupa untuk warga dari negara lainnya dihentikan di bawah pemerintahan Trump.
(Agung/LIN)
