BANDUNG, FOKUSJabar.id: Kondisi pimpinan Pondok Pesantren Al Hidayah Cicalengka KH. Umar Basri (Mama Santiong) semakin membaik.
Meski masih terlihat lebam dan memar, korban penganiayaan pada Sabtu (27/1) pagi itu sudah diperbolehkan pulang oleh tim dokter.
Putra kedua Mama Santiong, Aceng Deding Junaedi mengatakan, ayahnya sudah diperbolehkan pulang oleh dokter.
“Semakin membaik. Sekarang sudah dibolehkan pulang,” kata Aceng saat dihubungi, Rabu (31/1/2018).
Aceng pun memilih mengambil hikmah positif atas kejadian yang menimpa ayahnya itu. Salah satu hikmahnya, yakni bisa menjadi ajang silaturahmi dengan keluarga besar Pondok Pesantren Miftahul Huda, Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya saat kedatangan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum.
Seperti diketahui, Uu merupakan cucu KH. Choir Affandy, pendiri Pondok Pesantren Miftahul Huda Manonjaya.
Uu yang lahir dan besar di lingkungan pesantren itupun kini dipercaya menjadi Ketua Umum Himpunan Alumni Miftahul Huda (Hamida).
“Atas nama keluarga, saya mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar Pesantren Miftahul Huda atas kedatangan ini,” kata Aceng.
Aceng pun berterimakasih atas kedermawanan Uu yang membantu biaya pengobatan ayahandanya itu.
“Saya tersanjung didatangi Kang Uu, merasa terharu,” tutur dia.
Dia pun kembali menceritakan hubungan keluarga Ponpes Al Hidayah dengan Miftahul Huda. Menurut dia, selama ini jalinan komunikasinya terjalin baik.
“Apalagi sama-sama keluarga NU. Sekarang dengan Kang Uu menjenguk bisa lebih meningkatkan silaturahmi,” kata dia.
Disinggung keikutsertaan Uu dalam Pemilu Gubernur Jawa Barat 2018, Aceng turut mendoakan pasangan Ridwan Kamil ini agar bisa menjalaninya dengan baik dan lancar.
Bahkan, Aceng berharap pasangan tersebut terpilih sebagai pemimpin Jawa Barat berikutnya.
“Saya berharap Kang Uu terpilih,” ujarnya.
Dengan terpilihnya pasangan ini, dia optimistis perhatian pemerintah terhadap pesantren akan lebih baik.
“Harapannya terpilih. Karena ketika terpilih bisa mengayomi, bisa lebih perhatian. Siapa lagi yang lebih memahami pesantren kalau bukan dari pesantren,” jelas dia.
(LIN)
