BANDUNG, FOKUSJabar.id: Menjelang gerhana bulan, budayawan Sunda Abah Ajat Surya Darajat mengatakan, fenomena alam seperti Supermoon (Samagaha) ini harus menjadi momen introspeksi sekaligus melihat tanda-tanda alam.
Di Sunda, fenomena seperti ini biasanya disambut dengan Mapag Gerhana (menyambut). Pada fenomena 31 Januari 2018 kali ini pihaknya pun akan menggelar ritual Samagaha sebagai bentuk penyambutan gerhana.
Penyambutan akan dilaksanakan Rabu (31/1/2018) sekitar pukul 18:00 di Bandung, dengan iringan musik tradisional khas Sunda.
Adapun ritual yang dilakukan, yakni dengan Rajah Pangbage.
“Sebagai warga Sunda kita harus menghormati adat, salah satunya dengan pangbage. Pangbage ini ditandai dengan penabuhan alat musil tradisional Sunda,” kata Ajat di Bandung, Selasa (30/1/2018).
Hal itu dilakukan untuk penyambutan sekaligus mengingatkan agar manusia tetap menghargai dan membaca tanda-tanda alam yang diperlihatkan Sang Pencipta.
” Intinya kita diingatkan melalui tanda-tanda alam itu, dan kita harus selalu besyukur kepada Alloh SWT, terlebih masih bisa menyaksikan fenomena alam yang terjadi 160 tahun sekali itu,” kata dia.
Lebih lanjut Ajat berharap ritual Mapag Samagaha ini disambut dengan penuh rasa syukur dan penuh pengharapan.
(LIN)
