BANJAR, FOKUSJabar.id: Sore itu melintas di wilayah Kota Banjar seorang pengayuh sepeda ontel. Pria bernama Egi Suryana itu datang dari arah timur Jawa Tengah, menuju Barat. Setibanya di gerbang perbatasan, Egi terlihat letih dan mendorong sepeda bertuliskan keliling Indonesia terus menyusuri jalanan yang ramai dengan kendaraan.
Usut punya usut, Egi telah mengayuh sepedanya dari Lampung. Pria itu melakukannya demi mengampanyekan budaya bersepeda dengan sasaran anak sekolah. Katanya bersepeda itu penting untuk kesehatan dan mengirit Bahan Bakar Minyak (BBM).
Pernak-pernik bendera merah putih Indonesia dan bendera komunitas sepeda yang sempat disinggahinya terpasang utuh di bagian belakang sepeda ontel.
“Saya sempat kehilangan kamera, di jalan tersebut kelok 9 jadi momen awal dari perjalanan sampai ke situ hilang semua, sempat sedih, tapi tidak apa-apa saya lanjutkan perjalanan,” ucap Egi, pada FOKUSJabar.id.
Perjalanan dia sudah mengabiskan waktu 11 bulan. Egi menyusuri Lampung, Utara pulau Sumatera hingga ke Aceh. Setelah dari Aceh dia menyeberang menggunakan transportasi laut ke Kalimatan, Sulawesi, Maluku, Papua, Nusa Tenggara, Bali, Jawa dan kembali ke Lampung.
“Sudah menghabiskan puluhan ban, sepatu empat pasang, dan sepeda pun beberapa kali patah. Selama perjalanan, saya istirahat dan tidur di masjid, tempat komunitas sepeda setiap daerah atau di sarana publik lainya,” terang dia.
Dalam perjalannya, Egi mencatat setiap peristiwa yang dialaminya. Dia dokumentasikan melalui kamera yang dibawanya, bahkan dia tak lupa menyiapkan buku khusus berisi stempel instansi kabupaten/kota yang dikunjungi sebagai bukti telah disinggahinya.
“Dengan bersepeda itu sehat dan hemat BBM. Saya akan tinggal di Kota Banjar selam lima hari untuk beristirahat dan memperbaiki sepeda dan akan melanjutkan perjalanan ke Bandung, Jakarta menuju Lampung,” kata dia.
(Boip/LIN)