BANDUNG, FOKUSJabar.com: Anggota Komisi IX DPR RI Okky Asokawati menilai, gagasan merelokasi masyarakat Kabupaten Asmat, Papua imbas wabah campak dan kekurangan gizi bukanlah jalan keluar yang tepat. Menimbang relokasi tersebut melalui medan yang sulit dijangkau.
“Ide relokasi sama saja merampas hak hidup masyarakat Asmat yang telah menyatu dengan lingkungan, alam dan komunitasnya. Di samping juga akan berdampak pada psikologi warga, alih-alih makin membaik, secara psikologis warga justru akan terbebani,” ujar Okky.
Ia mengungkapkan, penanganan yang terjadi di Asmat harus menggunakan tiga pendekatan sekaligus. Pertama pendekatan jangka pendek yang saat ini telah dilakukan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dengan mengerahkan sumber daya manusia termasuk melibatkan TNI/Polri.
“Kedua, pendekatan jangka menengah. Di periode ini seharusnya pemerintah menggandeng lembaga-lembaga kemanusiaan seperti Palang Merah Indonesia (PMI), Dompet Duafa serta lembaga kemanusiaan lainnya yang memiliki relawan teruji menembus medan yang sulit,” terangnya.
Pendekatan ketiga, lanjut Okky, yakni pendekatan jangka panjang dimana peran pemerintah daerah harus lebih konkret dengan mendorong pemberdayaan tenaga kesehatan lokal. Penguatan kapasitas tenaga kesehatan untuk memenuhi ketesediaan tenaga kesehatan yang mumpuni.
“Selain itu, Papua yang menerapkan Otonomi Khusus (Otsus) semestinya dapat lebih dinamis dalam pengelolaan pemerintahan daerah termasuk melakukan pemberdayaan kepada warganya. Pemerintah pusat dapat lebih intens melakukan supervisi ke pemerintah daerah di Papua, khususnya di bidang kesehatan, agar masalah serupa tidak muncul di waktu mendatang,” tutupnya dilansir laman resmi DPR RI, Jumat (26/1/2018).
(Vetra)