CIAMIS, FOKUSJabar.id: Seorang Mufti dari Aleppo, Suriah, Syeikh Dr Mahmud Sahadah menyebut bahwa pusat peradaban dunia harus ada di Indonesia.
Dengan budaya yang bermacam-macam dan jumlah umat Islam terbanyak adalah modal negara tropis ini untuk mencetak orang-orang berkualitas.
“Peradaban Islam pernah berjaya. Banyak ilmuan yang menjadi pemikir ilmu pengetahuan seperti Ibnu Siena,” katanya saat memberikan Kuliah Umum dengan Tema Peran Tashowwuf dalam Membangun Peradaban Dunia di Pondok Pesantren Sirnarasa, Desa Ciomas, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Rabu (24/1/2018).
Dia datang bersama tiga Masayikh dan Mufti lainnya, seperti Syeikh al-Ustadz Dr. Muhammad Rojab Dieb (Syeik Thoriqoh di Suriah); Syeikh al-Ustadz Dr Adnan al-Afiuny (Mufti Damascus, Suriah); dan Syeikh Umar Dieb.
Selain para ulama dari Suriah, hadir juga ulama dari Maroko, Syekh Aziz El-Kobaiti Idrissi. Mereka semua ingin melihat Tashowwuf di Indonesia yang bisa lebih berkembang di dalam kompleksitas budaya masyarakatnya.
“Timur tengah sedang dilanda perang saudara. Masyarakat Islam selalu dituduh sebagai biang terrorisme. Padahal tidak. Indonesia datang dengan harapan banyak orang di dunia untuk merubah dunia lebih baik,” kata Syeikh Mahmud Shahadah.
Menurut dia, setelah Peradaban Islam mengalami kemunduran, obor peradaban dunia saat ini sedang ada di Barat yang mempunyai watak sekuler, memisahkan masalah akhirat dan duniawi.
(Ibenk/LIN)