BANDUNG, FOKUSJabar.id : Kemajuan teknologi informasi saat ini tak jarang membantu makin mudah penyebaran hoaks. Yang terbaru adalah beredarnya berita palsu tentang gempa susulan berkekuatan 7,5 SR di wilayah Banten dan sekitarnya. Padahal, BMKG telah tegas mengatakan bahwa gempa tidak akan bisa diprediksi.
Menanggapi fenomena tersebut, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung dr. Ahyani Raksanagara menyarankan agara masyarakat terhindar dari berita hoaks, terlebih dahulu melakukan verifikasi. Baik melalui situs resmi, atau menanyakan langsung kepada orang yang memiliki kredibilitas dibidangnya.
“Intinya untuk mendapat kebenaran sebuah berita, harus diselidiki dulu kebenarannya. Kalau dari sumber aslinya sudah tidak benar, sudah jangan di sebarkan. Karena kita juga harus berperan dalam memutus mata rantai hoaks,” katanya mengutip PRFM, Rabu (24/1/2018).
Ahyani juga mengimbau agar masyarakat dapat membiasakan membaca secara utuh sebuah informasi. Pasalnya, kegalalan memahami secara utuh sebuah berita, menjadi salah satu penyebab akan timbulnya hoaks.
“Begitu dapat berita kita sering kali langsung disebar, tidak membaca terlebih dulu seluruh isi dari berita itu,” jelasnya.
Menurutnya, kemajuan teknologi informasi saat ini harus berefek positif bagi masyarakat. Bukan malah menjadi penyebab terjadinya perilaku negatif termasuk penyebaran berita tidak benar.
“Kemajuan teknologi membuat informasi bagai banjir bah. Masyarakat harus lebih cerdas menyikapinya,” pungkasnya.
(Vetra)