YAMAN, FOKUSJabar.id: Konflik di Yaman telah memasuki tahun ketiga. Sekarang, negara itu dihadapkan pada kemungkinan terjadinya bencana kelaparan, jika peperangan terus berlanjut.
Program Pangan Sedunia (WFP), pada Selasa (16/1/2018) waktu setempat menyatakan bahwa gangguan impor yang berkepanjangan di dua pelabuhan utama akan menyebabkan bencana kelaparan di Yaman.
Menurut lembaga tersebut, akan lebih banyak orang kelaparan pada Juli 2018, menyusul program bantuan makanan yang digelontorkan hanya mampu bertahan hingga tujuh bulan pertama tahun ini.
“Kami terus berupaya mencegah kelaparan sehingga secara teratur dapat mengirimkan makanan, obat-obatan, baik dari sisi kemanusiaan maupun komersial,” kata Bettina Luescher, perwakilan WFP, seperti diilansir Kompas.
Sepanjang 2017, sekitar 17 juta warga Yaman menderita kelaparan, dengan 6,8 juta di antaranya berada dalam kondisi sangat membutuhkan makanan.
Angka tersebut naik menjadi 8,4 juta sehingga berada di jurang bencana kelaparan.
Sebanyak 9.245 orang telah terbunuh di Yaman sejak koalisi Saudi melakukan intervensi pada 2015. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 50 ribu orang terluka dan jutaan lainnya mengungsi dari rumah mereka.
(Agung/LIN)