TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id : Pedagang beras di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya mengaku omzetnya menurun drastis menyusul gencarnya Operasi Pasar (OP) yang dilakukan pemerintah guna menstabilkan harga sembako
“Biasanya per hari saya menjual beras sebanyak 9 sampai 10 kwintal tapi sekarang, paling maksimal 3 kwintal itu pun kadang-kadang,” kata Mamat (43) salah seorang pedagang beras di Pasar Induk Cikurubuk Kota Tasikmalaya Kamis (18/01).
Mamat mengaku hampir dua minggu terakhir pembeli yang datang ke kiosnya sepi. Mamat menuding penyebab sepinya pembeli karena pemerintah gencar melakukan OP ke kampung-kampung. ”Mungkin banyak masyarakat membeli beras saat ada operasi pasar, wajar mungkin karena harga jualnya lebih murah dibanding harga di Pasar, katanya sih kalau OP beras perkilogramnya, dijual Rp.10 ribu rupiah sementara di pasar kita jual dengan harga Rp.12.000,- ribu sampai Rp.13.500,- ribu rupiah ini kan perbedaannya cukup besar,”terangnya.
Mamat berharap, harga beras jangan terus naik agar penjualan bisa kembali normal lagi. Sebab jika harga beras di pasar tinggi, pasti selalu ada operasi pasar oleh Pemerintah dengan dijual harga murah, otomatis masyarakat memburunya, jadi tidak akan beli ke pasar lagi, imbasnya di pasar sepi pembeli omzet jadi anjlok. (Seda/DAR)