BANDUNG, Fokusjabar.id: Proyek masjid terapung dipastikan hasil prakarsa Pemprov Jabar. Bahkan, sebelum menentukan desain, tim khusus mencari inspirasi hingga ke Arab Saudi.
Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jabar M Guntoro mengatakan, selain pembebasan lahan, proses penentuan desain bangunan pun menjadi salah satu faktor yang membuat realisasi proyek terhambat.
“Kami rapat terus di Pakuan (Rumdin Gubernur). Kami pun sempat ke Arab Saudi untuk melihat-lihat,” kata Guntoro di Bandung.
Setelah menyepakati konsep desain bangunan, pengerjaan ditindaklanjuti dengan kerjasama arsitek dari Institut Teknologi Bandung (ITB) di bawah naunhan PT Yodaya Karya yang mewadahi Tenaga Ahli Bangunan Gedung (TABG) dan Ikatan Arsitek Indonesia dari ITB.
Selang beberapa tahun, pengerjaan masjid Al Jabbar di Gedebage, Kota Bandung itu mulai berjalan di akhir tahun 2017.
Pengerjaan masjid itu ditandai peletakan batu peryama oleh Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher) dan Wagub Jabar Deddy Mizwar (Demiz), pada Jumat (29/12/2017) lalu.
“Gagasa pembangunan masjid Al Jabbar ini dari Pak Aher, dan urusan desainnya diseragkan kepada konsultan perencanaan,” jelas dia.
Demikian diungkapkan Guntoro untuk menjelaskan informasi yang mengaitkan keterlibatan Ridwan Kamil dalam pembangunan masjid dengan anggaran hampir Rp1 trilyun.
Untuk diketahui, dalam pemberitaan di Merdeka.com tanggal 13 Januari 2016, Emil mengaku diberi kepercayaan oleh Aher untuk mendesain masjid terapung yang berdiri di atas danau buatan.
Saat itu Emil menyatakan bakal membuat desai di luar kebiasaan untuk masjid itu.
“Sesuai aspirasi dan harapan Pak Gubernur, saya hanya bantu saja, jadi desain masjidnya sangat modern,” kata Emil di Gedung Sate, Bandung, Rabu (13/1/2016) silam.
Saat itu Emil menyatakan bahwa dia hanya sebagai pengendali proyek Pemprov Jabar. Diperkirakan pembangunan masjid itu akan menelan biaya Rp290 milyar untuk tahap awal.
“Saya me-supervisi saja, sama seperti Teras Cikapundung. Memastikan desainnya baik, kontraktornya yang kerja juga mengeksekusi dengan baik,” lanjut Ridwan.
Ridwan Kamil pun pernah memposting wujud masjid yang hampir serupa dengan desain sekarang. Dalam postingannya pada tahun 2014 disertai dengan caption ‘rencana proyek masjid raya terapung di gedebage. Kerjasama pemprov dan pemkot bdg’.
Namun Guntoro memastikan tidak ada campur tangan Ridwan Kamil dalam perencanaan maupun desain Masjid Al Jabbar.
Saat ditanya alasan tidak memberi tanggapan dengan pernyataan Ridwan Kamil waktu itu, Guntoro menilai itu adalah sesuatu yang tidak perlu ditanggapi.
“Jadi tidak ada keterikatan dengan Ridwan Kamil. Ah males (menanggapinya). Ini kan biaya lahan provinsi kan nggak ada urusannya,” pungkasnya.
(LIN)